Banyak orang berkeinginan untuk memiliki berat badan ideal hingga memaksakan diri menjalani diet ketat. Padahal, diet ketat tidak selalu menjamin bahwa berat badan kamu bisa berkurang secara signifikan, ada sejumlah bahaya kesehatan di baliknya. Apa saja akibat dari diet ketat yang berlebihan?
- Kehilangan Massa Otot
Saat kamu mengurangi asupan kalori secara drastis, tidak hanya lemak yang hilang, tetapi juga kehilangan massa otot. Padahal, lebih sulit untuk menurunkan berat badan ketika tidak memiliki massa otot yang cukup, lantaran otot membantu membakar lebih banyak kalori. Selain itu, kehilangan massa otot memperlambat metabolisme yang mengakibatkan tubuh mudah lemas, kelelahan, dan berat badan bertambah.
The American journal of clinical nutrition (2015) mencatat pola diet ketat mengakibatkan penurunan massa otot berlebih. Jumlah massa otot yang hilang bisa mencapai 5% dari massa otot secara keseluruhan.
- Malnutrisi
Diet ketat umumnya dilakukan dengan membatasi atau berhenti mengonsumsi jenis makanan tertentu, yang mengandung zat gizi penting. Hal tersebut bisa menyebabkan kamu kekurangan zat gizi, vitamin, dan mineral yang dibutuhkan, bahkan memicu kondisi malnutrisi. Menjalani diet rendah kalori yang ketat bisa membuat seseorang kekurangan asupan kalsium, vitamin D, vitamin B-12, folat, dan zat besi.
- Mudah Lapar
Bahaya lain ketika menjalani diet ketat rendah kalori adalah hormon leptin yang mengontrol rasa lapar dan kenyang akan menjadi tidak stabil. Hormon leptin memberikan sinyal pada otak bahwa tubuh sudah mendapatkan cukup makanan. Penelitian dalam Physiological research menemukan kadar leptin yang tidak seimbang bisa mendorong obsesi pada makanan. Sehingga akibatnya menjadi lebih rakus, lapar, dan cenderung makan berlebihan ketika menjalani diet ketat
- Gangguan Pola Makan
Diet ketat yang dilakukan tanpa perencanaan yang matang bisa menimbulkan efek samping berupa gangguan makan. Sulitnya menjalani diet ketat bisa membuat kamu menyalahkan diri sendiri, cemas, stres, sulit berkonsentrasi, serta mudah marah. Ketika berat badan ideal tidak kunjung terwujud, akhirnya mulai merasa tidak percaya diri pada penampilan tubuh.
- Rambut Rontok
Setelah mengalami empath al di atas, bingung nggak sih kenapa rambut bisa jadi rontok? Penelitian dari dalam Dermatology practical & conceptual (2015) menjelaskan bahwa kekurangan protein dan asam amino bisa menyebabkan rambut menipis dan mudah rontok. Selain itu, ketika kadar vitamin B12 yang rendah akan membuat folikel rambut kamu tidak dapat menumbuhkan rambut baru. Kekurangan vitamin B12 juga dapat menyebabkan gejala anemia yang dipicu oleh kadar zat besi rendah. Ini mengakibatkan penipisan rambut dan kerontokan rambut.