Demi mempercantik penampilan, operasi plastik pun rela dilakukan. Hal ini sudah dianggap wajar di zaman sekarang, asalkan ada biaya nya dan tempat yang menyediakan memberikan hasil yang memuaskan. Jadi, ngga ada salahnya kan, selama kamu juga mencari tau klinik terpercaya untuk melakukan operasi plastic. Nah kali ini, pembahasannya masih seputar Rhinoplasty (operasi hidung) seperti topik pada artikel sebelumnya, namun kali ini yang akan kita bahas “Bagaimana prosedur operasi hidung?”
Prosedur Operasi Hidung
Prosedur operasi hidung umumnya berlangsung selama 1–2 jam, tetapi juga bisa lebih lama karena tergantung jenis yang dipilih, namun itu akan kita bahas di chapter berikutnya ya. Sekarang, mari kita bedah beberapa tahapan dalam prosedur operasi hidung adalah:
1. Memberikan bius
Dokter akan menyuntikkan bius lokal ke hidung dan memberikan obat penenang melalui infus.
2. Membuat sayatan di hidung
Pembuatan sayatan dapat dilakukan secara terbuka atau tertutup. Pada operasi tertutup, sayatan dibuat di bagian dalam hidung. Sementara pada operasi terbuka, sayatan dibuat di kolumela, yaitu bagian luar hidung yang memisahkan lubang hidung.
Melalui sayatan tersebut, kulit yang menutupi tulang hidung dan tulang rawan akan diangkat secara perlahan. Dengan begitu, dokter dapat mengakses bagian yang akan dioperasi dan membentuk kembali struktur hidung pasien.
3. Membentuk kembali struktur hidung
Dokter akan mengangkat tulang dan tulang rawan di hidung pada pasien yang ingin mengecilkan hidung. Sementara pada pasien yang ingin membesarkan hidung, dokter akan melakukan pencangkokan tulang rawan dari telinga atau tulang dada ke hidung pasien.
4. Memperbaiki sekat hidung yang bengkok
Jika posisi septum, yaitu sekat yang membatasi kedua lubang hidung, bengkok atau tidak tepat di tengah hidung, dokter akan meluruskannya untuk memperbaiki fungsi pernapasan.
5. Menutup sayatan
Setelah dokter membentuk hidung pasien sesuai dengan yang diinginkan, kulit dan jaringan hidung akan dikembalikan ke posisinya, kemudian sayatan akan ditutup.
Lalu, bagaimana setelah operasi hidung?
Setelah melakukan operasi hidung, dokter akan menempatkan penyangga plastik atau logam di hidung pasien untuk melindungi dan mempertahankan struktur hidung baru selama proses pemulihan.
Dokter juga akan memantau kondisi pasien di ruang pemulihan selama beberapa jam setelah operasi. Jika kondisi pasien stabil, pasien dibolehkan pulang pada hari itu juga.
Selama beberapa hari pertama setelah operasi, pasien mungkin akan mengalami keluhan berupa linglung, sulit konsentrasi, dan lambat merespons sesuatu. Oleh sebab itu, pasien sebaiknya ditemani oleh anggota keluarga untuk membantu dan merawat pasien dalam masa pemulihan.
Pasien juga mungkin akan mengalami nyeri, sakit kepala, bengkak di hidung, sulit bernapas melalui hidung, mati rasa di dalam dan di sekitar hidung, atau mimisan. Untuk mengurangi keluhan tersebut, ada beberapa hal yang bisa dilakukan pasien, yaitu:
- Beristirahat di tempat tidur dengan menumpuk beberapa bantal agar posisi kepala lebih tinggi
- Berhati-hati saat mandi agar perban di hidung tidak terkena air
- Tidak mengompres hidung dengan kompres dingin setelah operasi
- Tidak mengembuskan udara melalui hidung atau mengorek kotoran di hidung
- Tidak tersenyum, tertawa, mengunyah, atau membuat ekspresi lain yang melibatkan gerakan hidung secara berlebihan
- Tidak menggunakan kacamata untuk sementara waktu, tetapi jika memang diperlukan, sebaiknya gunakan perekat untuk melekatkan kacamata ke dahi, sehingga tidak menekan hidung
- Menyikat gigi secara perlahan untuk membatasi gerakan pada bibir bagian atas
- Menghindari tempat yang berdebu atau berasap
- Menghindari aktivitas berat, seperti joging, aerobik, atau renang
- Memakai kemeja yang berkancing depan untuk menghindari gesekan pada bagian hidung
- Membatasi asupan garam untuk meredakan pembengkakan
Jahitan biasanya akan dilepas 3 minggu setelah operasi, sedangkan penyangga hidung umumnya baru dilepas setelah 1–2 minggu. Namun, jika masih ragu bisa ditanyakan kembali karena tiap klinik pasti memliki Customer Service yang siap melayani keluhan atau hal yang ingin ditanyakanoleh pasien. Carilah lokasi yang sesuai dengan domisili masing-masing. Tapi jika memang jaraknya jauh juga tidak masalah, asal klinik tersebut jelas dan yang pasti terpercaya.